Sabtu, 25 Juli 2020

Hujan Pulang Kemarin

Jakarta 21 januari abad 20
Langit gelap, awan hitam mulai berkumpul, bercerita tentang hari ini yang sangat panas. Mereka berkata pada mentari "wahai mentari hendaklah kami membuat jakarta basah hari ini, kami juga ingin kau beristirahat atas hari hari mu yang melelahkan dan terlebih kau sudah tua, biarkan kami membuat sedikit kedamaian bagi mereka yang menyukai dan menikmati hujan". Matahari tak dapat berbuat banyak, ia mundur untuk hari ini, sampai bulan datang menggantikan, awan gelap tetap bersama hari itu. Bulan nampak nya sangat bersahabat terhadap hujam, walau ia tau sahabat bintang tak dapat terlihat manusia kala hujan.

Aku sebagai manusia yang dimaksud sang awan gelap, masih menikmati nya, di dalam kaca bus, air menetes lembut, turun ramai ramai dari atap bis lewat kaca, dingin, dan sendiri. Kemudia ku mencarik api, membakar tembakau, menyapa asap dan memeluk kehangatan, sungguh hujan membuat kedamian untuk ku dan jakarta se isinya.


Hujan lama tak datang semenjak bulan kemarin, mereka sekedar mampir bertamu, dan mungkin saja ini bulan nya untuk menginap beberapa bulan, semoga manusia bersyukur atas hujan yang lembut dan dingin, semoga manusia lebih menyadari kehangatan, dan ke harmonisan dalam kehidupan yang fana dan sepia.


Masih dalam bis kota, masih menatap keluar jendela di temani bulir bulir air yg perlahan terseret angin di luar kaca. Musik musik melakolis dan lofi membuat ku semakin menikmati hujan hari itu, terlebih aku sangat ingin ada sesosok wanita duduk bersama ku, sama sama menikmati hujan berdua, bernincang tentang hujan, dan segala hal yang kami sama sama suka, bukan kah mengasyikan, entah lah apa menurut kalian, menurut ku itu saja sudah cukup membuat ku bahagia sembari menjemput rindu di rumah.

Hmmm, Jadi Gini

Huuuft, jadi begini
Roda bis masi berputar berjalan berpelukan dengan jalan tol yang hangat, perjalanan kali ini mungkin cukup melelahkahan, sebab jarak begitu jauh, dan juga macet, tapi ku berusaha menikmati perjalanan kecil ini :).
Merak-cilegon-serang-jakarta-bandung. Jarak yang jauh untuk menikmati liburan yang tinggal lagi pergi, ia ingin berlibur juga kata nya, hahaha, ada ada saja liburan jaman sekarang. Selepas itu, mau tak mau ku harus merasakan liburan ini, bandung kali ini menjadi kota untuk menikmati liburan pendek yang semoga saja menenangkan. Chillin chillin di kota kembang, mandi air hangat di ciater, dan menikmati wisata alam di lembang.
Kali ini aku masih sendiri memang, masih egois terhadap perasaan ku kali ini. Entah mengapa kali ini adalah fase dimana ku berhenti mencari, lelah mengejar dan berhenti menggebu gebu, atau semua ini berkat mu ?, yang berhasil membuat langkah pencarian ku berhenti, dan menjadi tempat ku menaruh lelah yang teramat sangat, entah lah, tapi yang jelas kau berhasil menucri sebagian waktu ku untuk membalas teks virtual mu hehe, terimakasih, pencurian waktu yang menyenangkan. Dalam angan ku kali ini, ku ingin kau berada di sini, menemani ku melewati perjalanan ini, dan menjadi partner chillin sempit ini, agar kau bisa mengenal ku lebih jauh, dan aku bisa mengerti kamu lebih dalam. Bukan kah menyenang kan, kita bermain main di tengah kota, di taman, menikmati sore, menikmati matahari yang ingin tenggelam, dan menikmati malam yang hening, di temani kamu dan kopi panas, atau coklat panas, lalu beristirahat bersama, lalu bermanja manja bersama, hinggal lelap datang, dan kita terlelap berdua. Sungguh imajinasiku yang melampaui batas haha, tapi imajinasi yang cukup bahagia, ya walau terlalu sulit di realisasikan, setida nya, kamu bisa ku realisasikan untuk menjadi tempat hati ini beristirahat.

Sudah ah, mau istirahat, bandung masih jauh, yang dekat cuma hubungan kita saja, dan semoga makin dekat, dan selamanya dekat.
Tuhan jabah doa ku yang ini juga ya
Amin

Untitled (kita semua berhak bersedih)

Untitled

                Come stai ?, Spero tu stia bene. Grazie, semua waktu waktu kamu yang sudah kamu luangkan selama ini, ya walau singkat cukup membuat kenangan yang banyak. Awal nya tak ku anggap sebagai kenangan, namun hari Bahagia yang kini sudah benar benar jelas menjadi kenangan, entah manis, atau pahit jika ku ingat kembali.

                Kita semua berhak bersedih. Karna perasaan sedih adalah bagian dari manusia, untuk siapapun kamu, dimanakah kamu, sedang apakah kamu, kita semua berhak bersedih, kita semua berhak menangis, dan kita semua berhak di rangkul ketika sedang tidak baik-baik saja, mungkin ada baik nya kita menyediakan pelukan, bukan menyediakan paksaan.

                Tulisan ku ini ku tulis untuk kita semua yang bersedih, karna di putus oleh kekasih, di sakiti, atau bahkan di tinggal mati oleh orang tersayang. Aku tau bagaimana rasa nya bersedih, sungguh tak mengenakan. Di tinggalkan dengan banyak waktu dan kenangan di dalam nya, menyisakan tangisan yang membuat kita larut. Berbahagialah kita tak semesti nya terus terus larut dalam sedih, secukup nya, jika sudah bersedih, sesegaralah berbahagia, dengan siapapun, dengan cara apapun, dimanapun kapanpun. Kita punya orang di sekeliling kita yang mampu membuat kita kembali Bahagia. Sayangi lah diri mu sendiri.

                Teruntuk aku yang bersedih, aku ingin berterimakasih kepada dia. Waktu waktu mu dulu aku hargai sampai saat ini, sampai kapanpun, sampai waktu berhenti juga aku masih menghargai waktu waktu kamu dulu, dan semua kenangan-kenangan kita, aku abadikan dalam tangis dan sedih, sebab melepas mu adalah hal terberat, rela tak rela, waktu kita sudah habis, Sudah saat nya kita menangis. Melihat mu pergi, dan jauh tak kembali sungguh menyakitkan. Jalan yang kita lewati tak lagi Bahagia, sisa sisa percakapan kita tak lagi menyenangkan. Aku tenggelam dalam kenangan.

                Kita harus Bahagia, dengan cara masing-masing, bukan lagi dengan cara kita, selamat Bahagia untuk kamu, untuk aku, untuk kita, dan semua orang yang bersedih. Arrivederci, sono bene, grazie, piacere di conoscerti, volare via, a presto, ciao.